Kumpul Bocah
Tiba-tiba saja kantor tempat aku bekerja riuh oleh celotehan. Pasti bukan suara teman-teman sekantor. Itu suara bocah-bocah kecil, yang mencoba naik ke lantai tiga mendahului ibu guru pendamping. dengan gaya dan polah khas bocah, mereka berlarian.
Begitulah suasananya jika kantor kedatangan tamu istimewa. Bukan pejabat yang klarifikasi berita, bukan artis Jakarta yang akan hadir malam harinya menghibur warga, mereka hanyalah anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Suntuk yang terasa sebenarnya bisa lebih dalam jika anak-anak itu hanya diam atau pasif. Tetapi melihat polah mereka, geli itu akhirnya membuncah.
Saat guru menginginkan mereka memberi salam dahulu, beberapa bocah langsung saja nyelonong mendekati meja untuk melihat apa yang dilakukan karyawan di balik meja itu. Layouter yang tak menyangka "serangan" itu mau tak mau harus sabar menunjukkan bagaimana berita ditata di halaman. Pertanyaannya jelas bertubi-tubi. Ada yang memanggil Om, Bapak dan sebagainya. Ada yang berusaha memegang mouse yang sedang dipakai kerja. Ada yang terbahak ketika menyaksikan foto diambil dari folder dan ditempatkan di halaman sebagai pelengkap berita.
Ada juga yang menyusup ke meja sekretaris redaksi. Beruntung yang di balik meja memang perempuan muda dengan gayanya yang ceplas-ceplos. Jadilah dia dan anak-anak tadi seperti sudah saling kenal lama. Wuiiih, riuh, gaduh. Tetapi sesekali aku dan teman-teman butuh hal seperti itu.
Saat guru menginginkan mereka memberi salam dahulu, beberapa bocah langsung saja nyelonong mendekati meja untuk melihat apa yang dilakukan karyawan di balik meja itu. Layouter yang tak menyangka "serangan" itu mau tak mau harus sabar menunjukkan bagaimana berita ditata di halaman. Pertanyaannya jelas bertubi-tubi. Ada yang memanggil Om, Bapak dan sebagainya. Ada yang berusaha memegang mouse yang sedang dipakai kerja. Ada yang terbahak ketika menyaksikan foto diambil dari folder dan ditempatkan di halaman sebagai pelengkap berita.
Ada juga yang menyusup ke meja sekretaris redaksi. Beruntung yang di balik meja memang perempuan muda dengan gayanya yang ceplas-ceplos. Jadilah dia dan anak-anak tadi seperti sudah saling kenal lama. Wuiiih, riuh, gaduh. Tetapi sesekali aku dan teman-teman butuh hal seperti itu.
waghhh senengnya bisa kumpul,, mantap,,,apalagi kumpul2 dapet ilmu kan, hehehehe mantaapp
ReplyDelete