Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Semangat Dewa, Bocah Ini Dihadiahi Beragam Keberuntungan (3 - Habis)

Ingat ini, Nak, maka akan kau tahu betapa
hebatnya Allah membuat rencana itu. F-dok
Tanggal 5 Juli, pengumuman hasil seleksi siswa yang diterima di sekolah musik. Dan sungguh besar kekuasaan Allah SWT, bocah ini diterima. Ia tak mampu menahan tangis.

Berbagai persiapan pun dilakukan. Setelah daftar ulang, ia harus mencari penjahit untuk seragamnya, mencari kamar kos, membeli gitar dan kebutuhan kamar kosnya. Teman orang tuanya pun merefensikan penjahit. Menjelang masuk sekolah, biasanya para penjahit akan menolak order.

Karena kedekatan teman orang tuanya dan penjahit yang sudah menjadi langganan, urusan seragam sekolah alhamdulillah rampung. Berbekal Google Maps, ia dan ayahnya berkeliling kota dengan sepeda motor pinjaman untuk mencari gitar.

Yang paling susah mencari kos, karena bocah ini termasuk terlambat mencari. Seorang wali murid yang anaknya diterima satu kelas dengan bocah ini asal Surakarta mengabari saat ia mencari kamar kos anaknya masih ada satu kamar kosong.

Bersama ayahnya, bocah ini pun bergegas ke tempat kos. Masih ada satu kamar, langsung bayar setahun. Satu lagi urusan selesai.

Alhamdulillah akhirnya keinginanmu dikabulkan
Allah yang maha bijaksana. F-ist
Namun, yang terberat dari semua masalah pada bocah ini sebetulnya di tangannya yang memang belum pulih. Ada dua pilihan, ayahnya akan menemaninya sementara waktu. Bukan soal manja, namun karena hasil operasinya mengharuskan ia masih harus mengenakan gips dan diperban, untuk mengenakan kancing baju dan celananya saja bocah ini belum bisa. Jika memilih keputusan ini, ayahnya tak bisa membuka tokonya sementara waktu.

Pilihan kedua, harus mencari perawat yang bisa dipanggil ke rumah atau homecare. Nomor nomor di dunia maya yang mengiklankan diri sebagai jasa homecare dicoba, namun belum ada yang cocok. Suatu hari, saat ayahnya berbincang dengan pemilik kos, rupanya anak pak kos pernah jatuh dari sepeda motor dan dirawat di rumah oleh seorang perawat ortopedi.

Siang ditelepon, sore perawat ini datang. Setelah melihat kondisi tangan bocah ini ia bersedia membantu membersihkan dan merawat tangannya. Perawat ini juga membantunya kontrol dan rontgen ke rumah sakit.


Satu lagi Allah mengujimu dengan keberuntungan, yakni ada temanmu yang bersedia tinggal sementara di kamar kosmu. Membantumu mengenakan baju sekolahmua, celanamu dan sepatumu.

Calon siswa satu-satunya yang
tangannya diperban. F-dok
Ketika wyernya dicabut, saatnya visioterapi. Bocah ini sudah ditinggal pulang orang tuanya, kembali ke kota kepulauan. Awalnya dua hari sekali ditangani, lalu tiga hari sekali, hingga saat ini sudah dua bulan bocah ini menjalani visioterapi di kosnya.

Dari jari jemari yang kaku karena dua bulan lebih dibebat perban dan gips, kini sudah bisa bergerak bebas. Dari jempol sampai kelingking tangan kirinya.

"Saya merasa memiliki tangan lagi, Yah," tulisnya di WA kepada ayahnya, baru baru ini.

****

Ilalang anakku, ayah berharap semua hal baik yang diberikan Allah kepadamu adalah ujian yang membentuk sikapmu. Kalau mau jujur dalam hati, betapa sedih hati ayah melihat tanganmu saat terjatuh. Yang ada dalam benak ayah adalah, bagaimana engkau mau masuk ke SMKN 2 Kasihan, Bantul Yogyakarta atau lebih dikenal sebagai Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta, jika kedua tulangmu patah.

Belajar yang rajin, beribadah tepat waktu, Nak. F-ist
Baik-baiklah di sana, Nak. Engkau sendiri, namun orang-orang baik akan mengelilingimu jika engkau pun baik. Allah telah mendengar doamu. Karena ini cita-citamu, bermusiklah yang baik. Kebaikan bisa mengalir dari apa yang engkau mainkan. Gitar hanyalah alat, pergunakan untuk kebaikan kelak. 

Ayah terhanyut oleh semangatmu. Tumbuh dan besarlah bersama orang orang kreatif di Yogyakarta, jangan lupa masjid dan alquran. Bukankah engkau sendiri yang masih berpikir tentang kehendak Allah, dan itu sudah banyak diberikan kepadamu selama ini.

Doakan semua orang yang telah berbuat baik kepadamu. Sesekali berkomunikasi dengan guru musimu di Sekolah Musik Yamaha, Tanjungpinang, yang telah memberimu dasar dasar bermain gitar. Tetap sopan dan hargai guru-gurumu yang sekarang. Tetap rendah hati, hindari tinggi hati.

Selamat berjuang, Nak...

Post a Comment for " "