Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hari Ini Pak Jokowi sebagai Seorang Ayah

Hari ini, Rabu, 8 November 2017 ada yang berbeda dengan rutinitasku. Biasanya sudah keluar rumah, mencari-cari di jalan, pasar, atau segala tempat untuk mencari inspirasi artikel. Namun pagi ini aku sengaja di rumah, menyalakan televisi hanya untuk menyaksikan prosesi akad nikah Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.

Pak Jokowi menikahkan putrinya. F-capture CNN.
Dalam pikiranku, yang tampak dalam acara ini hanyalah gemerlapnya adat pernikahan Jawa. Dan nanti jika acara dilaksanakan di kediaman orangtua Bobby di Tapanuli Selatan, tentu adat Batak yang menonjol. Nyatanya, aku melihat penampilan pakaian adat seluruh Nusantara yang dikenakan para pengiring Kahiyang. Ini pernikahan seluruh budaya yang ada di Nusantara. Entah siapa yang memiliki ide seperti ini. Semoga ada rasa bangga dalam hati para relawan yang jumlahnya mencapai 7.000 orang dari seluruh Nusantara, datang dari berbagai daerah. Lho, ada busana adat daerahku di pernikahan ini, mungkin ada yang berpikiran seperti itu.

Di tengah arus perdebatan, banyaknya rasa suka dan tidak suka, rasa primordial yang menguat, menganggap yang satu lebih baik dari yang lain, media sosial menjadi koran gratis untuk saling menyerang, datangnya pernikahan ini seakan menurunkan tensi tersebut. Kebetulan saja Pak Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia, jadi tamunya juga bukan hanya tetangga kanan kiri. Ada duta-duta besar negara sahabat, para pejabat tinggi negara, relawan dan warga biasa. Di antara para tamu undangan, pasti ada yang baru pertama kali melihat pernikahan kok ribet seperti itu. Dan mereka tahu, oooh ini Indonesia rupanya.


Kahiyang dan Bobby, selamat sista and bro. F-capture CNN.
Pernikahan ini mewarisi adat budaya Jawa yang kental. Semua tahapannya dilaksanakan. Sebuah pelajaran dan pengingat bahwa tak seharusnya adat itu dilupakan. Dan nanti di Tapanuli Selatan, publik juga akan diperlihatkan bagaimana di daerah itu tata cara pernikahan juga memiliki urut-urutan yang mungkin tak semua diketahui. Bersamaku pagi ini, pasti ada begitu banyak televisi dinyalakan. Para orangtua bisa mengingat bagaimana saat putra-putirnya menikah dahulu, yang baru saja menikah menitikkan air mata mengingat upacara sakral itu, yang belum menikah membayangkan suata masa saat menikah nanti. Yang masih belia tahu ternyata menikah adalah sesuatu yang agung, yang diharapkan sekali seumur hidup.

Aku lihat raut wajah Pak Jokowi, Ibu Iriana, Mas Gibran, Mas Kaesang, meski tersenyum namun menyimpan berjuta perasaan. Kaesang akan merelakan kakak perempuannya mengikuti suaminya, Gibran juga mengikhlaskan adik perempuannya diboyong suaminya, Ibu Iriana yang sudah mengandung Kahiyang akhirnya pun harus berpisah dengan anak perempuannya karena kehidupan harus berjalan seperti itu.

Pak Jokowi dan Ibu Iriana mendampingi Kahiyang.
F-capture CNN.
Dan Pak Jokowi sebagai kepala keluarga, pasti menyimpan sedih, diantara bangga dan haru. Satu-satunya anak perempuan dalam keluarganya akan menemani suaminya dalam suka dan duka. Jika selama ini ia dengan leluasa bisa memberikan nasihat atau jalan keluar saat putrinya menemui masalah, setelah akad nikah yang beberapa menit lagi dilaksanakan, hal itu akan menjadi tanggung jawab suami anaknya. tentu saja sebagai orang tua masih punya hak memberikan nasihat, hanya porsinya pasti jauh lebih kecil.

Suguhan yang memang pantas untuk disaksikan. Aku mencoba untuk tidak melihat acara ini milik keluarga Presiden. Karena kalau seperti itu akan banyak sekali yang memenuhi kolom komentar yang isinya secara garis besar begini: pantaslah acara meriah karena anak Presiden. Aku suka melihat bagaimana tamu undangan di sebuah televisi nasional yang menayangkan upcara pernikahan ini adalah Ibu Ria, seorang wedding planner yang justru bukan orang Jawa. Ia lahir di Jakarta yang besar di Padang, tempat orang tuanya. Sudah Nusantara banget. Sementara dari sisi budaya, diundang ke studio adalah Prie GS, budayawan asal Semarang.

Senyum bahagia Bobby sebelum akad. F-capture CNN.
Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution hari ini aku anggap sebagai pasangan pengantin pada umumnya. Tak ada salahnya mengucapkan selamat dan berdoa agar ke depan mereka diberikan kebahagiaan. Perasaan pengantin itu sama, akan dihadapkan kepada berbagai persoalan selama menjalani hidup bersama. Seberapa kuat mereka mampu menyingkirkan kerikil kehidupan, tergantung kekuatan dan daya tahan masing-masing orang.

Untuk pasangan pengantin, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasuiton, selamat berbahagia. Mohon dimaafkan aku tak bisa datang. Sebab datang ke acara kalian yang ingin melihat dari dekat tanpa undangan sudah pasti akan sulit. Cukuplah aku menyaksikannya dari layar televisi. Semoga harapan baik itu selancar sumpah pernikahan yang diucapkan Bobby satu tarikan nafas.

Post a Comment for "Hari Ini Pak Jokowi sebagai Seorang Ayah"