Festival Bahari Kepri, singkat saja FBK biar nggak kepanjangan saat ngobrol sama teman kalian. Dari 14 -21 Oktober 21, Kepri benar-benar "dijual" lewat puluhan kegiatan dengan tujuan menarik wisatawan. Dalam negeri dan mancanegara. Targetnya, akhir tahun ini sedikitnya 2,1 juta wisatawan mancanegara.
Makam - makam di Istana Kota Rebah. Foto dhewe.
Dan sebagian besar acara diselenggarakan di Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri. Ada apa saja sih di FBK 2017? Baca ya, 7 dan 14 Oktober Eco Heroes atau bersih-bersih sampah di Kota Rebah, Tanjungpinang; 13 Oktober Dangkong Dance Festival di Kabupaten Tanjungbalai Karimun; 14 - 16 Oktober Permainan Tradisional di Tanjungpinang; 14 - 15 Oktober Pentas Seni di Tanjungpinang; 16 - 20 Oktober Wonderfull Indonesia Sailing ( Sail Sabang ) di Tanjungpinang; 16 Oktober Sound From Motherland of Malay di Tanjungpinang; 17 Oktober, Festival Gurindam 12 di Tanjungpinang; 17 Oktober Festival Drumband di Tanjungpinang; 18 Oktober, Panggung Penyair di Tanjungpinang; 19 - 21 Oktober Kepri Expo di Tanjungpinang; 19 Oktober Wonderful Sail to Bintan di Bintan; 19 Oktober Pawai Budaya dan Mobil Hias di Tanjungpinang.
Situs yang sangat pantas dirawat, seharusnya. F-dhewe.
Lalu, 19 Oktober Festival Rebana dan Zikir di Tanjungpinang; 20 Oktober Festival Kuliner 10 Kampung di Tanjungpinang, Parade Kapal Hias di Tanjungpinang, Yatchers Dinner, Malam Puncak FBK di Tanjungpinang; 20 - 21 Oktober Cullinary Fiesta di Tanjungpinang; 20 - 22 Oktober Dragon Boat Race di Tanjungpinang; 21 Oktober Cycosports di Tanjungpinang, Kepri Carnival di Tanjungpinang, Malam Hiburan Rakyat di Tanjungpinang.
Rangkaian kemeriahan ini juga diramaikan oleh Rossa, Wali Band, The Bagindas, Cokelat Band.
FBK 2017 menguras perhatian banyak orang. Aku sendiri bertemu sejumlah jurnalis yang turun langsung dari Jakarta untuk meliputnya. Juga bule yang berdesakan bersama warga. Wajar, karena acara ini didukung penuh Kementerian Pariwisata. Aku ingat bagaimana Menpar Arief Yahya di televisi, dalam kunjungannya ke Batam awal 2015, mengatakan dari beberapa sudut Kepri lebih unggul dibandingkan Bali untuk potensi wisatanya. Keunggulan utama Kepri, kata Menpar, adalah letaknya yang strategis berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.
Reruntuhan tembok masih bisa dilihat. F- dhewe.
Ada juga kegiatan yang diikuti sebagai persiapan untuk lomba serupa dalam lingkup yang lebih luas. Salah satunya funbike yang diikuti puluhan turis asing yang juga pesepeda profesional. Peserta harus menempuh jarak 120 kilometer mengitari Dompak dan Kijang dalam waktu dua jam. Mereka memanfaatkan even ini sebagai latihan mengikuti Tour de Bintan dan Tour de Langkawi, jelas Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, hari itu di Gedung Daerah.
Kepri juga punya acara karnaval yang tak kalah dengan Jember Fashion Carnaval (JFC). Tema yang diangkat kali ini adalah Sang Sapurba, dimeriahkan puluhan peraga busana unik. Aku melihat Gedung Daerah, Jalan Merdeka, Jalan Teuku Umar, memutar di depan GOR Kacapuri benar-benar menjadi lautan warga. Warga berebut untuk foto bersama. yang patut diapresiasi, 50 peraga dan kostumnya sudah ke Jember Fashion Carnaval.
Pelantar bagi wisatawan ke Istana Kota Rebah. F-dhewe.
Karena FBK juga aku yang cuma blogger lebih capek dibandingkan hari biasa. Paling tidak melihat bagaimana antusias warga. Dan selama bertahun-tahun di Tanjungpinang, baru kemarin aku ke Istana Kota Rebah yang letaknya dekat dengan lokasi Dragon Boar Race, Sungai Carang. Sungguh, seharusnya aku malu. Dari literatur yang kubaca, sebenarnya nama lokasi ini Istana Kota Lama. Merupakan tapak awal kekuasaan Kesultanan Melayu Riau-Johor-Pahang-Lingga ditabalkan sebelum akhirnya berpindah-pindah tempat pergolakan politik yang terjadi.
Silakan singgah dan beristirahat di sini tamu. Fotoku dhewe.
Warga lebih mengenal nama Istana Kota Rebah karena kondisi bekas bangunannya yang sudah rebah. Masyarakat setempat bukannya tak tahu keberadaannya. Lantaran perhatian berbagai pihak kurang, bekas Istana Kesultanan Melayu Riau ini pun meredup. Syukurlah ada berbagai even wisata diselenggarakan, semoga Istana Kota Rebah kembali mendapatkan namanya. Karena sejarah adalah sesuatu yang penting untuk kehidupan yang kita jalani sekarang. Dan alangkah bagusnya jika suatu hari nanti tanpa adanya kegiatan wisata, Istana Kota Rebah telah cukup dikenal dan mendapatkan kunjungan wisatawan dari berbagai tempat.
Meski hanya dataran dengan tanah yang tak benar-benar rata, masih dijumpai bekas tembok yang tersisa. Sementara makam-makam dengan mudah aku lewati, ditandai dengan kain kuning menutup semua nisan yang ada. Untuk akses wisatawan sebenarnya sudah dibangun pelantar yang langsung berhadapan dengan lokasi bekas istana ini. Suasananya tenang, karena masih banyak pohon. Beberapa bangunan telah didirikan sebagai tempat beristirahat bagi pengunjung.
Ayooo.... dukung tim Anda berlaga di Dragon Boat Race.
Sementara di sebelahnya, tanah lapang yang kesehariannya lengang dan panas diubah menjadi arena bagi begitu banyak booth pameran. termasuk milik Kementerian Pariwisata yang menyajikan aneka informasi tentang agenda wisata di seluruh Indonesia. Kalau pedagang jangan tanya. Orang kita paling tahu di mana mencari rezeki. Ada keramaian, langsung diserbu. Jadi untuk urusan makan, jangan khawatir wahai wisatawan.
Di antara booth makanan dan kerajinan tangan, pengunjung bisa memasuki booth yang dikelola sebuah diler di Tanjungpinang. Bayangkan, lombanya sampan atau Dragon Boat Race, pengunjung bisa sekalian membeli mobil. Wow.
Bukan hadiah, melinkan harus beli hehe. Fotoku dhewe.
Dan di tepi sungai, ribuan warga memandang dengan penuh semangat sejumlah tim yang berlaga memperebutkan siapa yang paling cepat sampai di garis akhir. Semua tim membawa pendukung. Sudah rahasia umum jika lomba ini juga diikuti tim tangguh dari berbagai negara sahabat.
Ya, berharap FBK 2017 memberikan penyadaran bahwa daerah ini layak untuk dijual melalui wisata. Semua memiliki keinginan Tanjungpinang bisa lebih dikenal secara luas. Jika selama ini bayangan daerah yang banyak dikunjungi wsiatawan adalah pantai, gunung dan pesona alam lain, mungkin Tanjungpinang tidak harus bersaing di ranah itu. Karena menurutku Tanjungpinang tak memiliki banyak pantai. Ada satu, Tanjungsiambang. Dan aku pernah datang ke sana lalu tak menemukan indahnya tempat wisata pantai seperti yang kuduga. Masih butuh banyak sentuhan pemangku kebijakan di daerah ini untuk menjadikannya sebagai pantai layak dikunjungi. Apalagi oleh wisatawan mancanegara.
Eloknya Jembatan Sei Carang. Fotoku dhewe.
Aku hanya blogger, tukang nulis artikel di blog. Lebih suka mengeksplore sesuatu yang sudah jelas bisa kunikmati, kusaksikan, kudatangi, kurasakan, yang semuanya ada di sekitarku. Semakin banyak acara dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanjungpinang, semakin bagus. Dan kebetulan juga aku aktif jualan online. Mau tahu salah satu pertanyaan yang sering sekali dikirimkan kepadaku?
Tanjungpinang itu mana, ya? Kedua, Kepri itu mana, ya? Paling sering orang salah menyebut Tanjungpinang dengan Pangkalpinang. Hadeeew. Apa nggak pernah nonton teve, ya? Nggak pernah baca koran, ya? Kalau malas baca koran, ada kok banyak postingan di media sosial setelah acara seperti FBK 2017 usai digelar. Nggak percaya, coba buka saja status teman Anda yang tinggal di Tanjungpinang. Wah, ramainya mengupdate foto-foto rangkaian acaranya.
Kakek, nenek, ibu, ayah, anak, semua nonton DBR. F-dhewe
Semoga semakin lama kotaku ini semakin terkenal. Semoga calon pembeli onlineku tak lagi khawatir mendengar barang akan kukirim dari Tanjungpinang. Semoga barang kirimanku tak lagi nyasar sampai ke Pangkalpinang. Bukan salahku, salah pegawai jasa pengiriman yang dengan pedenya menuliskan Tanjungpinang dengan Pangkalpinang. Lha wong sudah jelas alamatku kukirim dengan cermat dan benar, eh nulisnya di sono yang salah.
Dan aku bangga menjadi warga Tanjungpinang dan Kepri.
Mau tahu Istana Kota Rebah lebih jauh? Silakan tonton videonya di bawah ini:
Share :
Post a Comment
for "Masih Juga Belum Kenal Kepri?"
Post a Comment for "Masih Juga Belum Kenal Kepri?"