Dua Anjing Laut Itu Telah Mati
![]() |
foto: tanjungpinangpos.co.id |
Salah satu yang aku suka saat jalan jalan di tempat ini adalah sepasang anjing laut yang tak takut kehadiran manusia. Mereka seolah sejoli yang ditugaskan menjaga tepi laut. bentuknya yang lucu menggemaskan. Mereka setia berada di satu tempat, baik saat air pasang maupun surut. Maklum, keduanya dibentuk dari semen oleh seniman. Entah siapa pencetus dan pembuatnya, yang aku tahu ketika pindah tugas bekerja ke Tanjungpinang dua anjing laut itu sudah ada.
Ingatan terakhirku, keduanya dipenggal saat pemerintah daerah mengerjakan proyek pembenahan tepi laut. Saat itu ada juga penghancuran patung manusia di atas monumen yang juga berada di tepi laut. Kini monumen yang tersisa hanya penopang patung. Cuma bedanya saat ini di depannya membentang jembatan yang melintasi jalan raya di bawahnya. Ujung jembatan menjorok ke tengah laut.
Entah mengapa, pesona tepi laut sejak pembangunan digalakkan justru meredup. Entah jika penutup sengnya dibuka dan apa yang ada di sebaliknya membuat warga membelalakkan mata karena takjub. Ada taman yang indah. Bebungaan menghampar, menjadi latar bagi warga yang ingin selfie. Tempat duduk beraroma hijau ada di tiap sudut. Ada tempat bagi orang dewasa berbincang, ada juga tempat bagi anak anak bermain di tempat yang keamanannya dirancang sedemikian rupa.
Pepohonan yang rimbun juga menguatkan pesona kawasan yang menjadi salah satu ciri khas kota ini. Jalan setapak dibuat demikian indahnya. Meski tak lagi diperbolehkan para pedagang kakilima bejualan di sini, namun akses ke tempat kuliner tak lagi sulit. Perencanaan pembangunan sebuah kawasan wisata yang dipikir secara matang dan penuh dedikasi untuk kenyamanan warga. Paling tidak seperti bantaran sejumlah kali di Jakarta yang dijadikan taman hijau oleh pemerintah setempat.
Semoga keindahan di balik seng penutup proyek adalah kenyataan. Biar dua anjing laut itu mati, digantikan keindahan tepi laut yang sudah menelan duit begitu banyak. Duit rakyat....
Post a Comment for "Dua Anjing Laut Itu Telah Mati"