Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iklan Kepri di CNN, Discovery Chanel? Wuiiih.....

Presiden RI, Jokowi, telah menandatangani Perpres Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan, 9 Juni 2015 lalu. Bagiku, yang menarik adalah peluang Kepri untuk menggaet wisatawan asing sebanyak banyaknya. Apalagi posisi gegorafisnya, wisata Kepri digadang gadang bakal menjadi pintu masuknya wisatawan asing ke Indonesia. Selama ini kunjungan wisatawan Kepri berada di urutan ketiga setelah Bali dan Jakarta.

Lampiran Perpres mencantumkan 30 negara yang dinyatakan bebas visa kunjungan untuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi tertentu, yaitu: RRT, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Meksiko, Inggris, Jerman Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan. Sementara Tempat Pemeriksaan Imigrasi tertentu yang bebas memberika Visa kunjungan kepada Orang Asing dari negara tersebut adalah: Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Bali), Kuala Namu (Medan), Juanda (Surabaya), Hang Nadim (Batam), Pelabuhan Laut Sri Bintan, Pelabuhan Laut Sekupang, Pelabuhan Laut Batam Center, dan Pelabuhan Laut Tanjung Uban (Riau).
Adapun negara tertentu dan pemerintahan administrasi tertenu yang dinyatakan bebas Visa kunjungan ke Indonedia ada 13 (tiga belas), yaitu: Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Chili, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Sedang Pemerintahan Administratif Khusus dari negara tertentu yang bebas Visa kunjungan ke Indonesia sebagai tertuang dalam lampiran Perpres itu ada 2 (dua), yaitu Hongkong dan Makao (aku kutip data di atas dari kompasdotcom).


Nah, lihat pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi tertentu yang bebas memberika Visa kunjungan kepada Orang Asing dari yang sudah disebutkan di Perpres. Ada Hang Nadim (Batam), Pelabuhan Laut Sri Bintanpura (Tanjungpinang), Pelabuhan Laut Sekupang (Batam), Pelabuhan Laut Batam Center (batam), dan Pelabuhan Laut Tanjung Uban (Bintan). Ada lima tempat sendiri di Kepri.

Tak urung, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan penambahan pemberlakukan visa untuk 30 negera baru dipastikan bakal menguntungkan pariwisata di Kepri. Hal ini disampaikannya saat berada di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, pekan lalu. Cukup beralasan harapan Menpar. Data yang dipaparkannya, di Singapura terdapat 16 juta wisman dan 1,6 juta ekspatriat. Di Malaysia 15 juta wisman. Dari sisi transportasi, 70-80 persen wisman dari Singapura dan Malaysia datang ke Kepri lewat laut.

Menpar pun mengunjungi Pelabuhan Laut di Tanjungberakit, Bintan yang bisa membawa turis dari Malaysia ke Bintan hanya dengan lama perjalanan 55 menit. Keindahan wisata pantai di Kepri memang cukup terkenal. Namun Menpar menginginkan selain wisata bahari, setiap wisatawan asing yang berkunjung ke Kepri langsung membayangkan sedapnya kuliner dan menariknya budaya setempat. Bahkan pemerintah pusat berjanji, pada bulan Juli mendatang akan membantu promosinya di media raksasa sebut saja Discovery, CNN, CCTV, Google, Youtube dan TripAdvisor. Memang bukan iklan promosi khusus Kepri, tetapi sebagai destinasi wisata yang memberikan pendapatan untuk negara, keindahan Kepri akan diselipkan di dalamnya.

Persoalannya, mampukah kita warga Kepri mewujudkan harapan pemerintah pusat? Lha wong budaya buang sampah sembarangan saja masih kerap dilakukan. Atau pemilik kensdaraan, khususnya roda empat yang masih suka parkir sembarang. Parkir di sisi jalan yang jelas jelas ada marka u turn, parkir di tengah jalan bukan bahu jalan. Urusan kuliner, pemerintah daerah tinggal memberikan tempat yang nyaman bagi kedatangan wisatawan mancanegara. Tidak dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri. Wong pemerintah kok ndak mampu menyediakan satu kawasan khusus untuk kuliner yang memanjakan lidah wisman. Kualitas makanannya juga dipantau, tak sekadar menyiapkan tempat lalu selesai.

Demikian juga dengan budaya, panggung seni seyogyanya diaktifkan secara berkala. Tari tradisional Melayu menyambut kedatangan rombongan wisman di bandara atau pelabuhan. Agenda budayanya jelas. Semoga.....

Post a Comment for "Iklan Kepri di CNN, Discovery Chanel? Wuiiih....."