Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tak Ada yang Kebetulan

Tuhan sudah menentukan sesuatu yang tak bisa ditangkap otak manusia. Apabila Dia berkehendak, tak ada yang bisa menahan atau memperlambat. Aku meyakini benar hal itu.

Hampir dua tahun lalu, saat mudik lebaran aku memang ingin mencari anak muda yang memiliki bakat di dunia stiker. Paling tidak menguasai teknik wrapping (bungkus) atau bagi kalangan stiker sering disebut ngeblok. Hingga berjam jam aku mengamati sejumlah pegawai dua tempat stiker variasi di kotaku.

Karena mereka juga sedang sibuk, beberapa tampak cuek menanggapi kedatanganku. Ngobrol juga tidak bisa banyak, apalagi menawarkan diri mengajak kerja sama dan berangkat ke pulau seberang untuk membuka tempat wrapping. Baru. Mungkin muncul kekhawatiran, ya kalau berkembang, kalau tidak mendapatkan respon masyarakat? Sudah jauh jauh merantau.

Di antara mereka, aku sempat ngobrol lebih banyak dengan seseorang yang juga tengah mengerjakan kendaraan pelanggan. Sama, ia juga tak tertarik untuk ikut aku.

Dua bulan kemudian, ketika aku sudah balik ke Tanjungpinang, tiba tiba ponselku berbunyi. Nomor tanpa nama, artinya nomor itu belum tersimpan di buku ponselku. Ternyata ia adalah pegawai salah satu tempat wrapping di kotaku. Ia tiba tiba bertanya apakah kesempatan untuknya masih ada. Alhamdulillah.... Tuhan tak pernah tidur. Rupanya ia mencari cari nomorku di internet. Kebetulan aku memiliki blog untuk usahaku http://metrosticker.wordpress.com 

Hingga hari ini, dia bersama aku mengembangkan dunia wrapping di kota perantauanku, Tanjungpinang. Sementara dua bulan lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, aku mendapatkan dua wrapper lagi. Satu adalah anak muda yang merantau ke kota ini karena teman dekatnya di SMA ada di sini. Ia sama sekali buta dengan dunia stiker. Hanya bilang bisa menggambar sedikit sedikit.


Oleh temannya, ia diperbolehkan mencoba membantu tempat usahaku bersama wrapper lamaku. Rupanya Tuhan sudah menggariskan kami bertemu dengan cara seperti itu. Dalam sebulan, ia benarbenar menguasai teknik dan pemasangan stiker. pelan pelan juga belajar desain.

Dan wrapper satunya lebih dalam maknanya. Suatu malam ia SMS aku bertanya apakah butuh pegawai untuk pasang pasang stiker. Sebenarnya dengan dua orang sudah cukup. tetapi ada cerita dibalik SMS nya kepadaku malam itu. Ia merantau ke Batam atas ajakan teman temannya. Dan Batam tidaklah selalu indah bagi semua orang. Ia justru bekerja sebagai penggali pasir.

Keesokan harinya aku jemput dia ke Batam. Seperti yang dikatakannya dalam SMS, ia sudah bisa wrapping sejak usia 18 an. Namun karena suatu hal, ia meninggalkan dunia itu dan sempat menjadi supir angkutan umum di Jakarta selama lima tahun.

Kini ia menjadi bagian dari usaha yang aku rintis. Kami berempat seperti keluarga. Saling mengingatkan dan merasa usaha ini milik bersama yang harus dijaga dan dikembangkan. Tiga wrapperku datang atas izin Tuhan, yang aku sendiri masih merasakan kebesaran Dia.

Post a Comment for "Tak Ada yang Kebetulan"