Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cinta Lama Bersemi Kembali

Nama panggilannya sederhana, Ucok. Seperti namanya, ia memang berasal dari Sumatra Utara. Lahir 28 tahun silam, lejang ini sebenarnya memiliki daya juang dan semangat hidup yang lumayan bagus. Ia tak mau hanya menerima nasib, memilih merantau ke berbagai daerah. Tentu saja selain berniat mencari pengalaman juga mencari uang.

Sebenarnya Ucok remaja memiliki pekerjaan usai SMA. Ia bekerja pada seseorang di kampungnya sebagai tukang pasang kaca film mobil juga blok stiker. Karena kelasnya di kampung, tentu hasilnya juga tak begitu besar besar sangat. Namun apalah daya, jiwa muda tak mampu memenjara keinginannya untuk tetap menekuni pekerjaan itu.

Dua tahun pekerjaan itu digelutinya, akhirnya ia merantau ke kota lain. Bahkan sempat juga ia membawa satu mobil durian lokal yang memang banyak di kampungnya ke Jakarta. Ia dan teman sekampung menyewa sebuah mobil, mengisinya dengan durian dan membawanya ke Jakarta. Perjalanan darat dilanjutkan dengan laut dilakoninya. Yang ada dalam benaknya adalah keuntungan yang besar. Ia tahu, di Jakarta orang bisa membeli satu biji durian dengan harga jauh lebih tinggi dibandingkan di kampungnya. Bahkan, saat sedang banjir durian, satu biji bisa dijual Rp2.000. Kalau hanya sekadar menyantap durian, ia tinggal minta izin kepada tetangga dan kerabat yang rata rata menanam pohon durian.


Sayang perhitungan Ucik salah. selama perjalanan banyak hal yang harud dilalui, baik dirinya juga durian duriannya. Hingga akhirnya sampailah ia dan temannya di Jakarta. Memilih berjualan durian di tepi jalan memang pilihan bagus, namun hasilnya tak demikian. Sewaktu sampai di Jakarta, Ucok kehabisan uang sehingga meminjam dahulu ke temannya yang saat itu sudah merantau ke Jakarta. Ucok bercerita, hasil durian impas dengan bahan bakar mobil sewaan.

Toh Ucok memang ulet. Ia kemudian merantau ke Jakarta, menjajal peruntungan sebagai supir angkutan kota. Lima tahun pekerjaan ini dijalaninya. Nekat, begitulah sebutan yang pas buatnya. Betapa tidak, tanpa pengelaman menyupir ia justru menerima tantangan temannya yang minta agar ia membawa angkutan kota ke sebuah pasar tradisional.

Angkutan kota memang sampai ke pasar, namun ban kendaraan yang dikemudikannya melumatkan sekarung sayur pedagang. Sempar terjadi pertikaian mulut, dan dengan gaya merendahnya Ucok minta maaf dan mengaku baru kali itu membawa angkutan kota. Ya sudah..... nasib baik berpihak kepadanya. Ia dimaafkan...

Capek sebagai supir, Ucok merantau ke Batam. Kota modern yang disulap dari pulau terpencil ini rupanya membuat hatinya kepincut. Cerita temannya yang lebih dahulu merantau ke Batam, ada banyak pekerjaan di kota ini. Dan Ucok berangkat. Seribu bayangan indah berputar di otaknya. Namun sekali lagi bayangan tak selalu sesuai kenyataan. Di mana mana mencari pekerjaan sulit. Karena harus makan, Ucok pun bekerja sebagai penggali pasar ilegal. Empat bulan lamanya ia merasakan kehidupan sebagai penggali pasir, kadang penggali sumur.

Ucok pantang tak berusaha. Suatu hari ia mendatangi tempat pangkas rambut dan mangajukan lemaran bekerja sebagai tukang pangkas. Asal tahu, Ucok rupanya tak pernah memegang alat pangkas elektrik. Di kampung ia hanya terbiasa main gunting dan sisir. Bisa ditebak, lamarannya ditolak. Namun di sinilah titik balik kesadaran Ucok muncul. Dari sebuah potongan koran di tempat pangkas rambut, Ucok mendapatkan sebuah nomor handphone milik seorang pelaku bisnis stiker. Dan itu nomorku. Kebetulan ada temanku di Tribun Batam yang mengupas bisnis stikerku dan Ucok membacanya meski di koran bekas di tempat pangkas rambut.

Ucok SMS aku. Ia bercerita tentang kesedihan. Keesokan harinya aku jemput dia di Batam. Pagi berangkat, sore balik lagi ke Tanjungpinang. Keesokan harinya, Ucok langsung beraksi. Ia mengerjakan pemasangan bahan stiker di tempat yang baru. Ada keceriaan di wajahnya. Sekian lama rentang waktu pernah mengubah keinginan seorang Ucok. Sejak dua bulan lalu, ia kembali menemukan cintanya, dunia perstikeran. Dabn Ucok kini bersungguh sungguh menikmati bakatnya.

Post a Comment for "Cinta Lama Bersemi Kembali"