Rumput Pak Menteri BUMN
Bagi warga Pulau Bintan, kedatangan seseorang yang statusnya pejabat tinggi pusat bisa jadi menjadi kenangan tersendiri di benaknya. Demikian juga dengan kedatangan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Beberpa bulan lewat menteri yang dikenal dengan tindakan koboinya ini berkunjung ke Tanjungpinang. Di ibukota Provinsi Kepri ini, Pak Menteri melakukan senam pagi bersama serta menanam pohon di depan Gedung Daerah, Tepi Laut.
Tentu saja ada acara sebelumnya yang ramai. Warga berdatangan, selain mengikuti lomba yang diselenggarakan panitia, juga ingin bersalaman atau sekadar melihat dari dekat Dahlan Iskan yang hatinya diganti orang lain dalam sebuah operasi. Bersama Gubernur Kepri, HM Sani, Bos Riau Pos Grup Rida K Liamsi, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Dahlan Iskan melakukan penanaman pohon.
Lensa kamera wartawan tak hentinya mengabadikan peristiwa itu. Sementara jurnalis lain sibuk wawancara narasumber yang melimpah waktu itu. Sebelum penanaman dilakukan, koran koran lokal rajin menurunkan berita rencana kedatangan Menteri BUMN ini. Sehingga warga pun tahu bahwa bibit pohon yang ditanam Dahlan Iskan dan pejabat daerah lain merupakan pohon langka yang hanya tumbuh di beberapa daerah di kepri.
Kini, pohon itu seharusnya sudah tinggi. Paling tidak lebih tinggi dari bocah berusia satu tahun. Warga yang lewat akan dengan bangga memperhatikan pohon langka kebanggaan kepri itu. Atau boleh juga foto-foto, masukkan ke instagram atau facebook. Seharusnya....
Nyatanya kelima pohon yang ditanam itu kering, mati. Jangankan bentuk daunnya, ranting atau batangnya satu pun tak ada yang tersisa. Aku termasuk salah satu orang yang rajin mengamati pohon pohon itu karena hampir setiap pagi saya lari-lari di Tepi Laut. Dua atau tiga bulan lalu ada beberapa pohon baru menggantikan pohon yang kering. Mungkin ini upaya tambal sulam agar tetap hidup. Namun upaya ini rupanya tak berhasil.
Kematian pohon pohon "para pejabat" ini terjadi secara perlahan lahan. Empat bulan lalu, hanya pohon Bos Riau Pos Grup Rida K Liamsi yang tampak subur. Namun itu tak berthan lama. Akhirnya layu dan mengering. Sebagai gantinya, kini di bekas lubang tempat penanaman pohon itu tumbuh rumput hijau.
Rumput liar yang tumbuh ini pasti beruntung karena bisa menyantap pupuk yang diberikan oleh petugas, yang seharusnya untuk pupuk pohon. Tetapi aku tak tahu pasti apakah memang pohon langka yang ditananam para pejabat itu dipupuk atau tidak. Aku hanya melihat rumput di bekas lubangnya tumbuh lebih subur dan hijaunya menggoda disamping rumput lain di sekitarnya.
Dari pohon ke rumput. Mungkin suatu saat apa yang aku tulis ini hanya dianggap bualan. Karena Tepi Laut kini tengah dibangun dan ditata ulang. Masak iya rumput subur tadi dijaga. Nah, jika rumput tadi juga dibersihkan, tak ada lagi sisa atau bekas penanaman pohon itu.
Tentu saja ada acara sebelumnya yang ramai. Warga berdatangan, selain mengikuti lomba yang diselenggarakan panitia, juga ingin bersalaman atau sekadar melihat dari dekat Dahlan Iskan yang hatinya diganti orang lain dalam sebuah operasi. Bersama Gubernur Kepri, HM Sani, Bos Riau Pos Grup Rida K Liamsi, Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Dahlan Iskan melakukan penanaman pohon.
Lensa kamera wartawan tak hentinya mengabadikan peristiwa itu. Sementara jurnalis lain sibuk wawancara narasumber yang melimpah waktu itu. Sebelum penanaman dilakukan, koran koran lokal rajin menurunkan berita rencana kedatangan Menteri BUMN ini. Sehingga warga pun tahu bahwa bibit pohon yang ditanam Dahlan Iskan dan pejabat daerah lain merupakan pohon langka yang hanya tumbuh di beberapa daerah di kepri.
Kini, pohon itu seharusnya sudah tinggi. Paling tidak lebih tinggi dari bocah berusia satu tahun. Warga yang lewat akan dengan bangga memperhatikan pohon langka kebanggaan kepri itu. Atau boleh juga foto-foto, masukkan ke instagram atau facebook. Seharusnya....
Nyatanya kelima pohon yang ditanam itu kering, mati. Jangankan bentuk daunnya, ranting atau batangnya satu pun tak ada yang tersisa. Aku termasuk salah satu orang yang rajin mengamati pohon pohon itu karena hampir setiap pagi saya lari-lari di Tepi Laut. Dua atau tiga bulan lalu ada beberapa pohon baru menggantikan pohon yang kering. Mungkin ini upaya tambal sulam agar tetap hidup. Namun upaya ini rupanya tak berhasil.
Kematian pohon pohon "para pejabat" ini terjadi secara perlahan lahan. Empat bulan lalu, hanya pohon Bos Riau Pos Grup Rida K Liamsi yang tampak subur. Namun itu tak berthan lama. Akhirnya layu dan mengering. Sebagai gantinya, kini di bekas lubang tempat penanaman pohon itu tumbuh rumput hijau.
Rumput liar yang tumbuh ini pasti beruntung karena bisa menyantap pupuk yang diberikan oleh petugas, yang seharusnya untuk pupuk pohon. Tetapi aku tak tahu pasti apakah memang pohon langka yang ditananam para pejabat itu dipupuk atau tidak. Aku hanya melihat rumput di bekas lubangnya tumbuh lebih subur dan hijaunya menggoda disamping rumput lain di sekitarnya.
Dari pohon ke rumput. Mungkin suatu saat apa yang aku tulis ini hanya dianggap bualan. Karena Tepi Laut kini tengah dibangun dan ditata ulang. Masak iya rumput subur tadi dijaga. Nah, jika rumput tadi juga dibersihkan, tak ada lagi sisa atau bekas penanaman pohon itu.
Post a Comment for "Rumput Pak Menteri BUMN"