Raker Para Pedagang Kakilima
Beberapa hari lalu ratusan pedagang kakilima yang berjualan di kawasan Bintan Center menggelar rapat kerja. Raker ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, diantaranya Wako Lis Darmansyah dan Kakansatpol PP surjadi. Hadir juga pimpinan bank syariah yang berkantor di Bintan Center.
Ketua persatuan pedagang setempat, Sukat Sajam MBA dan konsultan bisnis selama ini memang ingin para pedagang emperan dianggap lebih manusiawi. Bukan hanya sebagai objek tudingan sebagai sumber macet, buang sampah sembarang dan penyerobot trotoar.
Wako mengatakan belum memiliki agenda khusus terkait pedagang kakilima. Ia berkilah sementara masih menyelesaikan pekerjaan rumah pendahulunya, Suryatati A Manan. Tahun depan ia berjanji akan mencoba lebih memperhatikan para pedagang kakilima.
Sementara Kakansatpol PP menegaskan pihaknya bersedia membantu keteraturan dalam lingkungan para pedagang kakilima. Bahkan ia juga memberikan nomor ponselnya kepada peserta raker dengan tujuan ada laporan kepadanya jika ada anggotanya yang main pungutan liar di lapangan. Seperti biasa pernyataan pejabat di negeri ini, ia mengakhirinya dengan: nanti saya proses kalau ada anggota nakal.
Pedagang kakilima Bintan Center memang terus ditata. Agenda yang sedang dihangatkan ialah permanenisasi lapak. Jika ini bisa diwujudkan para pedagang tak perlu lagi bongkar pasang tenda karena kiosnya dibangun permanen. Selama ini mereka menempati halaman depan deretan ruko tepi jalan di Bintan Center. Ke depan, jalan untuk warga berada di tengah. Antara ruko dan kios pedagang kakilima.
Sebelumnya, aku sempat berbincang dengan Sukat mengenai rencana ini. Ia menuturkan bahwa kios nanti harus indah. Akan ada pot pot bunga, ada toilet dan pedagang juga harus menjaga kebersihan dan ketertiban.
Sejak kabar permanenisasi lapak di sini, terjadi cerita cerita yang menimbulkan ketidakharmonisan antarpedagang. Salah satunya ditariknya kembali lahan jualan oleh pemilik awal dari penyewanya karena ingin kembali berjualan. Kawasan ini memang ramai malam hari. Bisa disebut jantung ekonomi Tanjungpinang yang sekalu berdenyut.
Post a Comment for "Raker Para Pedagang Kakilima"