Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pilihan Hati

Seorang pegawai hotel di Kabupaten Bintan ingin membahagiakan saudara saudaranya. Dengan jabatan dan posisinya yang cukup bagus uang bukan masalah terlalu besar baginya.

Kesuksesan ternyata tak ingin hanya dinikmatinya sendiri. Akhirnya ia mengumpulkan sisa gajinya setelah dipotong untuk kebutuhan sehari hari agar bisa membantu salah satu saudaranya yang dianggap paling membutuhkan pertolongan secara materi.

Lahir dari keluarga nelayan, pegawai hotel ini tak asing dengan kerasnya lautan. Nelayan bukan barang aneh di kabupaten ini karena banyak pulau mengitarinya. Bahkan tak jarang pendidikan anak terhambat karena mencari ikan di lautan lebih menjanjikan ketimbang bekerja di sektor lain. Namun pegawai hotel ini merasakan sendiri dengan pendidikan yang cukup memadai bekerja di luar profesi nelayan juga bisa menghidupi keluarga.

Setelah berunding dengan sang adik yang selama ini akrab dengan melaut diputuskan untuk membuat usaha perdagangan. Lantaran modalnya tak besar namun cukup untuk mengisi toko dengan barang kebutuhan yang banyak dicari warga. Si adik yang merasa dibantu pun mengimbangi kebaikan abangnya dengan bekerja keras.

Hari demi hari usaha itu ditekuni. Sang kakak pun tetap memantau perkembangan usaha adiknya. Kalau tak sempat datang langsung ia akan menelepon adiknya. Jika ada masalah dua saudara ini setia bertukar pikiran untuk menemukan solusinya.

Namun hasil yang diharapkan tak sesuai rencana. Bagi sang adik memelototi keuangan usahanya setiap hari membuatnya pusing. Toh abangnya tak berkecil hati. Ia dengan sabar membimbing adiknya agar mampu mapan. Berbagai persoalan akhirnya membuat usaha ini macet.

Dalam sebuah kesempatan, dua saudara kni bertemu dalam kehangatan keluarga. Rupanya si abang tak kapok ingin membantu adiknya. Ia mencoba memberikan kebebasan kepada adiknya untuk mengutarakan usaha apa yang ingin dijalaninya dan ia yakin mampu mengelolanya. Setelah berpikir sekian menit akhirnya sang adik ingin dibelikan sesuatu yang selama ini dirindukannya.

Ia minta dibelikan saja jaring baru.

Melaut, tenyata kehidupan itu yang membuatnya nyaman. Saat membuka usaha si adik bukannya asal menyenangkan hati abangnya. Ia sudah berusaha namun lautan juga yang pada akhirnya membuatnya menambatkan hatinya.

Kini si abang juga merasa lebih tenang bisa membantu adiknya memiliki dan menggenggam harapannya sendiri. Jika itu keputusan sang adik, ia harus menghargainya. Ia tak ingin adiknya merada terbebani dengan usaha yang dipilihkannya. Bukan persoalan uang modalnya menguap begitu saja.... melainkam setiap orang memiliki keinginan dan ia sudah mewujudkannya.

Terima kasih kepada RP yang sudah menceritakan kisah ini untuk inspirasi tulisanku ini...

Post a Comment for "Pilihan Hati"