Numbercotine
Namanya Pak Alim, orang orang sekitarnya memanggilnya Apek. Usianya sudah 70 lebih. Lelaki Tionghoa ini setiap hari mengantar koran ke beberapa pelanggan.
Ia memiliki kesibukan yang selalu dilakukan nyaris setiap hari. Mencatat nomor kendaraan bermotor yang dilihatnya. Pelat nomor mobil, sepeda motor semuanya nyaris tak luput dari mata tuanya. Begitu menemukan nomor kendaraan ia segera mencatatnya di kertas apa saja. Bisa sobekan kertas, bungkus rokok atau aoa saja asalkan tinta pena bisa meninggalkan jejak.
Apek harus cepat cepat mencatat sebelum keburu lupa. Maklum sudah tua. Selanjutnya..... ia akan mengirimkan nomor tadi kepada seseorang. Dan kemudian ia akan menunggu kabar dari orang yang dikiriminya nomor tadi.
Sudah bertahun tahun lelaki yang tak bisa tulis baca abjad namun lihai menulis angka itu melakukan aktivitasnya. Dan ia tak pernah bosan. Melihat kondisinya serta penuturan orang orang nomor nomor itu tak mengubah kehidupannya. Namun ia sudah terlanjur cinta.
Inilah contoh orang yang maniak judi. Jangan pikir uang yang dipakainya taruhan besar, paling satu nomor dipasang sekian ribu. Memang jika dapat bisa berlipat hasilnya. Padahal Apek tak pernah beruntung segunung.
Nomor nomor itu telah menjadi nikotin dalam kehidupan Apek. Ia ketagihan. Nasihat orang orang pun tak lagi mampu mendekam lama di telinganya. Paling masuk lubang telinga kiri keluar kanan. Atau malah mental di dinding lubang telinga kirinya.
Entah sudah berapa ratus nomor kendaraan dicatatnya. Kendaraan yang parkir, jalan pelan atau ditemuinya di jalan akan dicatatnya.
Begitulah Apek yang satu ini.....
Post a Comment for "Numbercotine"