Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Galilah Satu Sumur Itu, Nak (3 - Habis)

Stok bahan yang siap melayani Indonesia
 Ada satu hal yang cukup penting dalam perjalanan bisnis stikerku, kawan. Suatu ketika, saat aku pulang kampung ke Desa Bermi, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk sungkeman. Oleh Ibu dan Bapak, aku dinasihati untuk mencoba menggali satu sumur biar arinya bening. Sebuah nasihat yang disesaki dengan filosofi bijaksana dari orang tua.

Jangan pernah tinggalkan Tuhan. Saat aku meminta, Dia Maha Pemberi. Ketika mulai berpikir mengapa aku harus menjalankan dua kegiatan yang sama - sama aku sukai harus ada nasihat dari Bapak dan Ibuku? Aku yang dilahirkan memiliki sedikit bakat seni terus terang menemukan dunia di desain stiker lalu memproduksinya. Itulah mengapa para pedagang kakilima yang grosir dari tempatku setia karena aku senantiasa menciptakan desain konten lokal. Apa yang ditanyakan pembeli dan tak ada, segera aku buat. Aku yang juga dilahirkan dengan bakat menulis sangat mencintai dunia jurnalistik.

Aku berdoa kepada Tuhan raja dari segala raja di jagat ini. Tak ada yang sulit bagi-Nya memberikan kemudahan. Dari seorang teman yang juga berjualan stiker aku dikenalkan dengan seseorang bernama Suganda, warga Semarang, Jawa Tengah merek bahan stiker Seicho. Dari beli meteran, akhirnya aku menjalin hubungan dan kedekatan. Sesepuh bahan stiker ini bahkan tak membeli merek orang lain, Seicho adalah merek miliknya yang dicetak di Taiwan. Dia banyak membimbingku, memberiku nasihat.

Mesin print cut dengan kualitas oke
Puluhan mesin cutting untuk kebutuhan stiker tanah air
Akhirnya perjuangan kerasku membuahkan hasil. Blogshopku mulai dikenal, saat ini pengunjungnya minimal 200 orang per hari. Beberapa orang pasti ingin menjalin kerja sama atau beli grosir dan ecer. Hingga 1 Agustus 2013 ini aku resmi resign dari koran grup Jawa Pos yang sudah memberiku begitu banyak pengalaman. Satu hal menjadi alasanku kawan, aku tak mau kerja tak profesional namun tetap mendapatkan gaji. Kasihan teman-teman yang lain. Selain itu apa yang diberikan Tuhan lewat pertemuanku dengan pengusaha stiker nasional turut mendukung pengambilan keputusanku.

Kini setiap hari aku ngantor di sebuah ruko yang aku sewa di pusat kota. Aku bisa menggaji beberapa pegawai dan Alhamdulillah dipercaya mengembangkan bahan stiker Seicho oleh Pak Suganda ke seluruh wilayah Indonesia. Bahkan kiosku menjadi pusat grosir untuk sebagian wilayah Sumatera dan Kepulauan Riau. Inilah sumur yang dimaksud orang tuaku, dan aku akan menjaganya dengan nurani. Melayani semua pelanggan dengan kebaikan hati.

Begitulah kisah nyataku kawan. Aku bukan santai menjalani pekerjaan, aku bangun saat yang lain tidur. Aku harus menyisihkan banyak waktu luang untuk bertahan. Kekuatan diri sebagai manusia sebenarnya memberikan kita sesuatu yang luar biasa. Bangkitlah kawan, sahabatku semua. Percayalah pada kemampuan dirimu sendiri. Jangan bergantung terlalu banyak pada impian yang tak pernah kamu kerjakan.

Semoga apa yang kalian baca ini bisa menjadi inspirasi. Yang kecil tak selamanya kecil jika dikerjakan sungguh-sungguh. Jangan menyerah jika harus jatuh dan terluka. Bangkit dan berdiri, meski di sekeliling ada tatapan mata sinis sebagai simbol ketidakpercayaan orang orang bahwa kita mampu. Sungguh, manusia itu hebat jika ingin bermartabat dengan cara yang tidak khianat...... Salam dari aku, semoga semua sahabat sukses...

Terima kasih kepada Allah SWT, orang tuaku, Pak Suganda serta pelanggan seluruh Indonesia yang memberikan kepercayaan sehingga aku bisa menikmati hasil kerja keras selama ini.....

Post a Comment for "Galilah Satu Sumur Itu, Nak (3 - Habis)"