Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Chrisye yang Terlupakan

Suatu malam aku ngopi di De Island Cake n Bakery, Bintan Center. Di sini ada fasilitas karaoke gratis. Asalkan di komputer yang dirangkai dengan kibor ada lagunya, operator akan mengiyakan.

Lalu seorang pemuda yang dari tadi sibuk dengan laptopnya mendapatkan giliran. Ia memesan dua lagu, salah satunya Kisah Cintaku. Saat intro lagu mulai terdengar si pemuda langsung berkata melalui mikrofon di tangannya: Kisah Cintaku, Bang, katanya kepada operator. Musik dihentikan, tak lama kemudian ia memilih lagunya tetapi tetap saja intro yang terdengar seperti yang sebelumnya.

Si pemuda berkata lagi lagu itu dinyanyikan Arel Peterpan. Ooooo rupanya si pemuda tak tahu bahwa versi original Kisah Cintaku sebenarnya milik almarhum Chrisye. Beberapa pengunjung sempat menanti suara si pemuda dengan pilihan laginya. Saat ia mengatakan intronya salah ada yang bilang itu benar intronya Kisah Cintaku-nya Chrisye. Apa daya si pemuda tak tahu siapa itu Chisye.

Begitulah anak anak muda di Tanjungpinang, apalagi generasi 20 tahunan, Chrisye tak dikenali lagi. Justru mereka lebih kenal penyanyi daur ulang. Aku pernah dibantah seorang remaja yang ngotot lagu Simfoni yang Indah itu milik Once Dewa. Aku yang kebetulan doyan lagu sejak kecil tahu itu lagu dipopulerkan Bob Tutupoli. Bahkan aku ingat betul bagaimana Bob melafalkan kata simfoni dengan semfoni di lagu itu.

Ah... Sang Legenda memang harus merelakan namanya dilupakan. Tengok saja lagu Gebyar Gebyar, anak muda sekarang tentu tak tahu Gombloh sebagai penyanyinya.

Nyaris tak ada acara musik di Tanjungpinang yang mengusung tema oldies. Ya sudah..... nama besar seperti Chisye, Gito Rolies, Bob Tutupoli, Harvey Malaiholo, Koes Plus dan yang lain akan ditimpa zaman.

Post a Comment for "Chrisye yang Terlupakan"