Tak tertukar
Seorang teman tiba tiba diputuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di sebuah toko online ternama di indonesia. Penghasilan yang lumayan membuatnya sesaat terdiam dalam mengisi hari. Karena memang ia tak tahu mengapa termasuk dalam daftar pengurangan karyawan di perusahaannya. Padahal ia mencintai dunia itu seperti disampaikan ke aku setiap saat.
Dengan pesangon yang diterimanya, ia coba tetap menjalin komunikasi dengan para suplier yang selama ini mengisi bsrang di toko online bekas tempatnys bekerja. Kini ia cukup berhasil mengembangkan bisnis tas dan sepatu batiknya.
Seorang teman, kemarin malam bercerita. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya memasang puluhan banner produk rokok di tepi jalan kota tanjungpinang. Sambil guyon ia mengatakan mengapa rezeki itu tak datang sebelum lebaran, saat ia benar benar membutuhkan uang untuk kebutuhan lebaran.
Seorang mantan wartawanku (bukan dia yang keluar tetapi aku yang resign he he) pernah berkata ketika peluang iklannya direbut seniornya. Waktu itu ia berucap begini: saya percaya kok mas rezeki tak akan tertukar pada orang dan waktu.
Post a Comment for "Tak tertukar"