Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

beban orang tua

Ilustrasi: www.parenthub.com.au
Sabtu pagi, aku baru saja membuka komputer untuk menyiapkan pesanan yang belum sempat kuselesaikan kemarin sore. Layar komputer dan mesin cutting sticker baru saja menyala, belum kusiapkan bahan sticker ketika tiba-tiba sejumlah pedagang koran dan warga berkumpul di salah satu sudut jalan bintan, tanjungpinang. Sebuah berita koran menjadi sumber kumpulan mendadak tersebut.

Inti beritanya, seorang lelaki remaja ditangkap polisi atas laporan pacarnya. Entah karena apa, si lelaki menggigit salah satu bagian tubuh pacarnya. Namun bagi aku bukan bagian itu yang menarik. Soal gigit-menggigit atau cokot-mencokot biarkah menjadi urusan sepasang kekasih ini. Yang membuatku ingin tahu lebih banyak sumber atau penyebab aksi gigit ini. Meski tak seramai saat Evander Holyfield menggigit daun telingan Mike Tyson di atas ring, tetapi berita ini cukupklah membuat warga di jalan bintan ramai memceritakannya.


Mengapa bagian tubuh si pacar digigit remaja lelaki tadi. Sebut saja si remaja lelaki dengan Apes. Rupanya Si Apes merasa kesal ketika pacarnya penasaran dan bertanya lebih lanjut mengapa Apes ingin mencari pekerjaan. Karena setahu wanita muda itu, Apes mengaku kepadanya sudah bekerja sebagai anggota Polri. Mungkin begitulah hukumnya, sekali berbohong seharusnya Apes harus menjaga kebohongannya agar tak terendus.

Apa daya, gigitan sudah dilakukan. Si pacar tak terima atas perlakuan Apes yang main cokot saja, padahal seperti kebanyakan lirik lagu: semuanya sudah diberikan ke Apes. Polisi pun bergerak dan Apes ditangkap. Ternyata remaja yang baru lulus SMA ini tak bisa mengelak jika pengakuannya sebagai anggota Polri bohong belaka. Entah mengapa harus pekerjaan sebagai anggota Polri yang dikatakannya kepada pacar juga bapak ibunya? Apa karena polisi sering dianggap pekerjaan yang paling mudah mendapatkan uang? Bahkan di zaman Iwan Fals pun sudah ada lirik lagu seperti ini: tawar menawar harga pas tancap gas.

Nah, yang membuat warga jalan bintan ramai karena bapak Si Apes adalah seorang tukang koran yang selama ini dikenal rajin. Dengan tenaganya yang tak lagi muda, bapak ini mencari uang untuik anak-anaknya, termasuk untuk Apes. Bisa dibayangkan betapa malunya ia ketika harus menjual koran yang memampang anak lelakinya di halaman pertama. Selama ini, Bapak pekerja keras ini memang bercerita kepada teman-temannya para penjual koran anaknya bisa masuk polisi tanpa uang.

Sebuah kebanggan yang teramat sangat bagi Bapak yang bekerja di jalanan ini. Dan pagi ini kebangaannya itu harus diuji dengan ulah anaknya. Ketika pembicaraan masih berlangsung, aku harus menyelesaikan pesanan sticker....

Post a Comment for "beban orang tua"