Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gelap-gelapan di Tanjungpinang

Perbaikan bagian yang bocor. F-Abas TPI Pos
Jangan kaget jika belakangan ini Anda ke Tanjungpinang tiba-tiba televisi padam. Jangan kaget jika sedang mengencani aroma Bintan Center malam hari tiba-tiba saja kecantikan pacar Anda hilang karena lampu padam. Jangan kaget juga jika Anda juga harus menyalakan senter ponsel ketika sedang berada di kamar kecil karena tiba-tiba lampu padam.

Hehehe soal lampu padam di Tanjungpinang sudah biasa. Sangat biasa malah. Sehari bisa dua sampai tiga kali pemadaman. Pokoknya hari mendung, lalu awan semakin gelap mendingan matikan saja televisi atau komputer Anda. Sebab jika hujan turun dan mulai turun hujan disertai angin, itu tanda-tanda PLN akan memadamkan alirannya.

Asmen Humas dan Sumber Daya Manusia (SDM) PLN area Tanjungpinang, Nasri, pada akhir tahun 2012 silam mengatakan sistem akan otomatis, kalau ada petir yang cukup besar, sistem otomatis bekerja dan putus. Aliran listrik secara otomatis putus.


Kalau PLN tidak mengunakan sistem otomatis, kata Nasri, saat turun hujan dan petir, maka petir akan menyerang jaringan, termasuk menyerang pembangkit. Antipetir yang ditanam di tanah, kadang tak bisa berfungsi maksimal, karena kadar tanah di Tanjungpinang mengandung besi-besi atau aluminium karena tanah bauksit.

Pernah juga lampu padam karena ada plastik yang nyangkut di kabel. Yang terbaru kemarin, kelelawar menjadi penyebab matinya lampu 6 jam di wilayah Kijang, Bintan Timur.

Ketika ada komplain, biasanya PLN langsung menunjukkan penyebabnya kebanyakan karena rusaknya PLTU Galang Batang. PLTU ini milik swasta, PLN membeli daya dari sana. Hari ini, lagi-lagi kondensor PLTU Galang Batang bocor. Sampai-sampai mendatangkan teknisi dari Jakarta.

Ah... aku tak bisa lama-lama menulis artikel ini karena khawatir tiba-tiba lampu padam....

Post a Comment for "Gelap-gelapan di Tanjungpinang"