Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Roti dari Tetangga

Anakku Ilalang, pagi tadi sebelum berangkat les. Ketika sebuah mobil roti keliling melintasi rumah, ia berlari meninggalkan peralatan melukisnya yang berantakan di lantai ruang tengah. Aku hafal, ia pasti mencari makanan bernama donat. Hmmmm...

Ilustrasi-gendisbakery.blogspot.com
Tak lama kemudian ia kembali masuk dengan sebuah roti donat di telapak tangan kanannya. Parutan keju itu segera menyapa bibirnya. Ketika satu porongan kecil memasuki tenggorokannya dan masuk ke perut, ia mendekatiku di meja kerja.

"Ayah, saya nggak beli lho donatnya."

"Uang sakunya kemarin masih ada?" tanyaku.

Ilalang menggeleng. "Dibelikan om depan rumah," jawabnya.

"Sudah bilang terima kasih?"

"Sudah yah, pas saya mau ngasih uangnya ke yang jual roti om itu bilang biar om saja yang bayar, Lang."


"Uangnya masih di kantong atau sudah dikasihkan?"

"Sudah mau saya kasihkan ke yang jualan ya," katanya sambil memperagakan bagaimana ia hendak membauar untuk sebuah roti donatnya.

Aku biarkan Ilalang menghabiskan potongan terakhir. Lalu ia mandi. Sebelum berangkat rupanya ada pertanyaan yang mengganjal di hatinya dan ia kembali bertanya.

"Kok om itu membelikan saya roti ya yah?"

"Karena kamu baik sama anak-anaknya."

"Kan saya cuma ngajak main sepeda terus ngajak anak om itu ke rumah kalau omnya sibuk sama tamu."

Lalu aku jelaskan kebaikan itu banyak ragamnya. Di benak bocah berusia 9 tahun, apa yang aku sampaikan harus disertai cerita biar lebih mengena.

Dua jam kemudian aku jemput Ilalang pulang les. Di atas kendaraan ia bercerita barusan juga mendapatkan uang Rp5 ribu dari tentornya. Rupanya ia menang kuis sehingga diberi hadiah uang untuk membeli minuman yang juga tersedia di tempat lesnya.

"Padahal saya suka buat kak (menyebutkan nama) marah lho yah, kalau saya ramai di tempat les. Kok diberikan roti juga?"

"Berarti kalau baik juga pintar banyak yang baik hati sama kita ya, Yah?"

Lalu aku cerita lagi di perjalanan tentang kebaikan juga kepintaran. Semoga ia kelak mengerti....

Post a Comment for "Roti dari Tetangga"