Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontras

Foto: Adly Bara Hanani

Sebuah mobil yang bisa dikatakan masih gres, belum terlalu lama dilaunching di Jakarta tiba-tiba menyeruak di sudut jalan Kota Tanjungpinang. Ibu Kota Provinsi Kepri ini bukan kota besar, sehingga kehadirannya cukup menyita perhatian. Berjalan pelan di antara pengayuh becak barang, pangkalan pengojek, buruh angkut lain dan warga di Jalan Pasar Baru, Tanjungpinang.

Selalu ada perbedaan dalam hidup ini. Di jalanan ada pengojek, ada tukang parkir, ada pedagang cendol yang harus berpanas panasan, ada polisi yang membuat surat tilang di salah satu sudut jalan sementara polisi lain tawar-menawar dengan seorang pemilik kendaraan yang melanggar tata tertib lalulintas. Di satu tempat saja sudah begitu banyak perbedaan. Atau di sebuah kantor, ada pimpinan yang datang dengan mobil bagusnya dengan tempat parkir yang sudah disediakan, bahkan dipasang papan nama nomor polisi mobilnya. Tentu ada satpam yang belum tentu tidak pusing kepalanya menjelang tanggal tua karena gajinya habis untuk membayar sekian utangnya.

Lantas saya teringat selembar kertas yang ditempelkan kawan di kantor lama tempat saya pernah bekerja. Di sana tertulis, keindahan bukan hanya karena kebersamaan, melainkan oleh kebersamaan. Sayangnya pasti orang lebih suka mengartikan alangkah enaknya kalau sama-sama, sama-sama jadi bos, sama-sama menjadi direktur, sama-sama menjadi anggota dewan yang encer proyeknya, sama-sama menjadi bos pulsa yang tak perlu jalan jika pulsanya habis. Tak ada yang mau berpikir sama-sama menjadi satpam, sama-sama menjadi office boy dan posisi lain yang tetap saja dipandang rendah dan kelas bawah.

Apalagi jika antara dua hal yang berbeda tadi saling menunjukkan egonya masing-masing. Sedekat apapun keduanya berada secara fisik, yang ada hanya ketidaknyamanan. Saling memandang iri. Hal yang paling mudah dilupakan manusia ialah tubuhnya sendiri. Ada bagian namanya kuku, ada bagian namanya mata, lalu ada tulang paha, bahkan tahi lalat. Semuanya dipadupadankan dan membentuk fisik manusia yang sempurna.

Saya buat ketika anak sayayang SD bertanya: mengapa ada kucing warna bulunya hitam dan ada yang putih, yah?

Post a Comment for "Kontras"