Serahkan Sama Ahlinya
Sebagian kecil dari stiker rambu pesanan konsumen. F-dhewe |
Penawaran yang kukirimkan akhirnya disetujui. Awalnya aku masukkan biaya jasa pemasangannya agar rapi, karena ukuran stikernya lumayan besar, ada yang diameter 60 cm, ada yang panjang 120 cm. Pikirku, kalau tidak dikerjakan oleh orang yang memang terbiasa melakukannya malah berantakan. Sementara aku ditekan untuk menyelesaikannya selama sehari. Namun yang mendapatkan pekerjaan tadi minta harga jasa potong stikernya, biar pihaknya sendiri yang memasang.
Sebenarnya aku sudah mengingatkan, kalau memang orang orangnya belum atau tidak pernah memasang stiker cutting di media berupa papan yang cukup besar bisa bertanya kepadaku atau teman temanku di bengkel. Namun dijawab bisa. Ya sudah. Pikirku semua oke oke saja. Nanti nggak muncul problemo. Bukan apa apa, persoalannya orang yang pesan stiker ke aku sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar (karena jumlah stikernya juga menghabiskan banyak bahan), kasihan kalau nanti pemasangannya nggak rapi lalu harus diperbaiki. Butuh waktu lebih lama.
Akhirnya bahan stiker sudah kucutting. Diambil. Sore harinya tiba tiba yang order stiker tadi menelepon sambil mengeluh. Aduh aduh, Mas... stikernya rusak semua. Boleh minta tolong dipasangkan sekalian?
Nah, kekhawatiranku akhirnya terjadi. Aku tahu, dengan memasang sendiri tentu mengirit biaya, tak harus mengeluarkan biaya tambahan untukku atas item jasa pemasangan. Dia tentu pusing, karena kantor BUMN yang seharusnya dipasangi papan rambu belum selesai juga. Sore itu juga papan rambu berupa pelat seng yang tebal dikirimkan ke tokoku di Jalan DI Panjaitan, Batu 10. Seorang karyawan mengangkutnya menggunakan pikap.
Lantaran malamnya teman teman mengerjakan orderan lain yang masuk lebih dahulu, akhirnya stiker rambu atau marka tadi dikerjakan keesokan harinya. Biasa toko buka jam 09.00, namun hari itu sengaja satu jam buka lebih awal. Setelah aku cek, ternyata banyak stiker cutting yang tak ada. Artinya sebenarnya memang sudah dicoba dipasang, namun hasilnya mengecewakan sehingga harus dibuka lagi dan dibuang.
Takut salah lagi, siapa tahu ada yang ganti ukuran atau hal ian, aku menelepon yang dapat order dari BUMN. Setelah semua clear, termasuk harga pengganti bahan yang rusak dan jasa pemasangan, akhirnya papan rambu rambu dikerjakan. Karyawan yang tadi mengantarkan rambu ke toko aku minta duduk di dekat tempat pemasangan agar tahu caranya. Siapa tahu ke depan ada kerja sama lagi antara bosnya denganku, yang tak jauh dari urusan pemasangan stiker cutting.
Begitulah, karena mungkin merasa ahli itu bisa dibentuk dalam hitungan hari, yang bersangkutan malah mengeluarkan biaya lebih banyak dibandingkan jika dari awal sudah diserahkan kepada ahlinya. Okelah, urusan stiker cutting aku memahami, namun jangan paksa aku mengerjakan pembuatan perabotan atau furnitur. Bisa kacau balau ujungnya. Bukankah Gusti Allah menciptakan aku, kamu, anda, pacarmu, orang tuamu, saudaramu, iparku, adikku, temanku sudah dilengkapi bakat yang ada. Dan setiap individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Oke sahabat, semoga catatan pagi asal njeplak ini bisa membnantu atau malah mengganggu (hehehehe)
Post a Comment for "Serahkan Sama Ahlinya"