Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kematian Suami Menjadikan Perempuan Ini Tangguh Luar Biasa

Pasangan hidup adalah pilihan hati, seseorang yang memberikan semangat luar biasa bagi orang lain. Didasari cinta yang tulus, sebuah keluarga merupakan surga bagi mereka yang menjalaninya. Dan begitulah yang dirasakan Bude Sri, penjual soto di Jalan Bintan.

Soto ayam Bude Sri, berkembang dengan cinta. F-dhewe.
Di usianya yang menginjak kepala enam, perempuan perantau asal Solo, Jawa Tengah, kehidupan tak ubahnya roda pedati. Ia pernah merasakan bagaimana rasanya berada di bawah, di samping dan di atas. Menikah di usia muda, lalu dikaruniai dua anak perempuan dan si bungsu lelaki, ia adalah istri yang bahagia. Suaminya yang juga perantau satu kota adalah lelaki yang bertanggung jawab.

Dahulu kala, suaminya menjual rujak buah di seputaran Jalan Bintan. Sebagai istri, Bude Sri hanya bisa membantu. Di Rumah, suaminya yang gemar memasak sering memanjakan istrinya dengan masakannya sendiri. Bude Sri mengakui, saat mudanya ia termasuk golongan istri yang tak pandai memasak. Untuk menciptakan menu saja kesulitan, apalagi meracik bumbunya. Toh semua itu tak mengurangi keharmonisan rumah tangga ini.

Lalu Tuhan menjalankan kekuasaan-Nya. Saat anak-anaknya belum beranjak remaja, sang suami meninggal dunia. Perahu itu terasa oleng, terhempas ombak lautan yang semakin kuat. Zaman terus berkembang, kehidupan semakin sulit bagi mereka yang pesimis melihat kehidupan. Begitu juga dengan Bude Sri. Sosok yang selama ini membuatnya kuat diambil oleh pemilik-Nya.


Namun Bude Sri tak ingin jatuh dalam kesedihan. Saat malam dilihatnya ketiga anaknya terlelap, ia menangis. Masa depan mereka sudah ditakdirkan Tuhan, namun jalan untuk mencapainya harus diperjuangkan. Mereka butuh biaya untuk tumbuh dan mengejar impiannya.

Ia bangkit. Cukup sudah mengenang kebahagiaan itu. bentuk kebahagiaan lain harus ia kejar demi masa depan anak-anaknya.

"Saya bisa memasak karena suami saya," tuturnya, di kedai soto, Jalan Bintan, Tanjungpinang, seminggu lewat.

Mengawalinya di tepi jalan, kini nasi soto Bude Sri menempati sebuah ruko satu pintu milik pengelola kedai kopi yang baik hati. Bukan seperti menyaksikan acara resep masakan di televisi yang usai hanya dalam beberapa menit. Bude Sri benar-benar mengawalinya dengan hal kecil. memang, saat masih bersama susminya ia diajari memasak. Namun saat itu belum sepenuh hati ia menikmatinya.

Semua bukan halangan. Belajar tiada ada akhirnya, begitu pikir Bude Sri. Tekun. Rajin. Teliti. Hasilnya, soto ayam yang cukup dikenal di Jalan Bintan. Ia memiliki pelanggan tersendiri. Dari usaha ini juga Bude Sri membantu ketiga anaknya merangkak, belajar berjalan hingga sekarang mereka menikmati perjuangan anaknya.

Putri pertamanya bekerja sebagai pegawai negeri di kantor pemerintahan daerah, bersama suaminya. Anak keduanya bekerja di kantor konsultan, tinggal bersama suminya. Si bungsu juga sudah bekerja, masih memilih tinggal bersamanya.

"Saya bersyukur tidak bergantung kepada orang lain. Setiap orang diberi kesempatan, namun mereka memanfaatkannya atau tidak, itu kuncinya," kata perempuan yang masih menjaga tutur kata dan perilakunya sebagai perempuan Jawa ini.

Apakah Anda perempuan setangguh Bude Sri?

Post a Comment for "Kematian Suami Menjadikan Perempuan Ini Tangguh Luar Biasa"